MAKALAH PEMASARAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemasaran adalah konsep sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Sedangkan pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, instuisi, prosedur dan hubungan sosial dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga untuk orang – orang dengan imbalan uang. Pemasaran memang dapat dikatakan sebagai pasar, namun pemasaran adalah cara bangaimana pengusaha untuk menjual produk atau memperkenalkan produk agar pangsa pasar tertarik dan membelinya. Banyak sekali pengusaha yang gulung tikar hanya karena mereka salah dalam melakukan pemasaran. Pemasaran yang baik adalah pemasaran yang terlebih dahulu telah mengenal konsumen dan mengetahui bagaimana perkembangan konsep pemasaran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini adalah seperti :

1. Bagaimana peluang usaha baru untuk mendapatkan pangsa pasarnya?

2. Kendala – kendala apakah yang sering terjadi pada pemasaran?

3. Untuk menarik perhatian konsumen, trik apakah yang harus ada dalam pemasaran?

C. Tujuan

1. Mengetahui bagaimana kendala yang dihadapi oleh pengusaha.

2. Memberikan solusi-solusi yang mungkin dapat meningkatakan pemasaran.

3. Mengetahui target pasar yang cocok dalam melakukan pemasaran.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Defenisi Pemasaran

Banyak orang yang mengartikan bahwa pemasaran adalah penjualan. Persepsi seseorang akan arti pemasaran seperti itu tidaklah salah, namun perlu di ingat bahwa pengertian pemasaran sebenarnya lebih luas dari kegiatan penjualan, karena penjualan merupakan sebagian dari pemasaran. Defenisi pemasaran sebenarnya tidaklah netral, pemasaran dapat didefinisikan tergantung pada pihak-pihak yang berada didalamnya. Beberapa defenisi pemasaran sebagai berikut: WY. Stanton, bahwa pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. H. Nystrom mendefenisikan pemasaran sebagai suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Philip dan Duncan menjelaskan pemasaran adalah sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / AmericanMerketing Associationmenjelaskan bahwa pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Kesimpulan yang dapat kita ambil bahwa pemasaran adalah konsep sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

B. Konsep Inti (Dasar) Pemasaran

Berkaitan dengan definisi pemasaran yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, kiranya perlu ditelaah beberapa konsep-konsep inti/dasar dan pemasaran. Gambar berikut menunjukkan konsep-konsep inti pemasaran serta hubungannya satu sama lain.

  • Kebutuhan

Konsep utama yang paling mendasari pemasaran adalah kebutuhan manusia.Kebutuhan adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang. Manusia memiliki kebutuhan yang kompleks dan bertingkat seperti yang dikemukakan oleh Abraham Maslow yaitu; kebutuhan fisik, keamanan dan keselamatan, sosial, penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

  • Keinginan

Keinginan merupakan kebutuhan manusia yang dihentuk oleh budaya dan kepribadian individu. Akibat perbedaan corak budaya yang beraneka ragam maka keinginan seseorang akan dipengaruhi oleh lingkungan sosial budayanya. Keinginan manusia bersifat tak terhatas, sedangkan sumber-sumber untuk memenuhi keingian tersebut bersifat terbatas. Permasalahannya bagaimana manusia mengatasi atau menyesuaikan keinginan yang tak terbatas tersebut dengan sumberdaya yang tersedia.

  • Permintaan

Permintaan adalah keinginan yang didukung oleh daya beli. Jika tidak didukung daya beli keinginan akan tetap hanya herupa angan-angan saja. Keinginan manusia yang sifatnya tidak terbatas tidak semuanya bisa diwujudkan menjadi permintaan, oleh karena itu ia harus menyesuaikan din dengan daya beli dan sumber daya yang tersedia.

  • Produk

Pada umumnya produk dibedakan atas produk yang berupa barang (berwujud) dan berupa jasa (tak berwujud), dan sarana lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Kata produk ini juga sering juga distilahkan dengan pemuas, sumber daya, dan tawaran. Konsumen mempunyai kecenderungan memilih produk yang manfaatnya sama dengan produk sejenis tetapi dengan harga yang lebih murah atau harga yang sama tetapi kualitas yang lebih baik.

  • Nilai dan Kepuasan

Konsep yang menuntun konsumen untuk memilih produk mana yang akan Ia pilih diantara berbagai produk yang ditawarkan adalah nilai (pelanggan). Konsumen pada umumnya akan memilih suatu produk yang memberikan manfaat terbesar dengan biaya yang minimal atau terjangkau.

  • Transaksi

Transaksi adalah perdagangan nilai antara antara dua pihak. Transaksi merupakan satuan ukuran dan pertukaran. Salah satu bentuk satuan ukuran tersebut adalah uang, tetapi tidak semua transaksi melibatkan uang. Kadang-kadang transaksi terjadi antara barang dengan barang (misalnya antara pesawat terbang produk IPTN dengan mobil sedan Proton Saga dan Malaysia), atau antara barang dengan jasa (misalnya jasa seorang dokter di daerah pedesaan yang ditukar dengan seekor ayam.

  • Hubungan

Pemasaran yang baik bekerja tidak saja untuk mempertukarkan produknya semata, tetapi secara jangka panjang mampu membina hubungan dengan pelanggan, distributor, dealer, atau pemasok. Masa sekarang pemasaran cenderung berubah dari usaha memaksimumkan laba atas tiap transaksi individual ke memaksimumkan hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Salah satu upaya kongkrit dan konsep ini misalnya dibentuknya bagian humas atau public relation di lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta

  • Pasar

Pasar terdiri dan semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan tersebut.

  • Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial atau manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dn keinginan mereka dengan menciptakan penawaran produk yang bernilai satu sama lain.

C. Perkembangan Falsafah Manajemen

Sesuai dengan perkembangannya dan waktu ke waktu terdapat lima konsep pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan pemasarannya. Adapun perkembangan konsep-konsep tersebut dari awal hingga sekarang akan diuraikan berikut ini:

Keterangan :

1. Konsep produksi: adalah anggapan pemasar yang berorientasi pada proses produksi, bahwa konsumen akan akan membeli produk dengan harga murah. Konsep produksi memfokuskan denagn menekan biaya produksi. Dengan kata lain, harga murah adalah dasar pertimbanagn utama pembelian.

2. Konsep produk: adalah anggapan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang berkualitas. Maka perusahaan akan meningkatkan pengembangan produk.

3. Konsep penjualan: anggapan pemasar yang berorientasi pada tingkat penjualan, bahwa konsumen perlu dipengaruhi agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dalam hal ini, marketing harus meningkatkan promosi yang intensif agar mampu mempengaruhi konsumen.

4. Konsep pemasaran: anggapan pemasar akan berorientasi kepada pelanggan eksternal, bahwa konsumen akan membeli produk yang mampu memenuhi kebutuhannya saja. Perusahaan akn lebih memfokuskan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, maka jika konsumen merasa puas terhadap produk kebutuhannya, mereka akan membeli pembelian ulang terhadap produk tersebut.

5. Konsep sosial: adalah anggapan pemasar hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Dalam hal ini, konsep sosial dan pemasaran sama-sama mencari kepuasan pelanggan agar konsumen akan membeli ulang produk tersebut.

6. Konsep pasar: adalah anggapan berorientasi kepada pelanggan dan pesaing-pesaing perusahaan. Maka produsen harus mengungguli pasar pesaing untuk merebut dan mempertahankan kepuasan pelanggan.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Analisis Lingkungan Pemasaran

1. Lingkungan Eksternal

Pada umumnya, lingkungan eksternal dipandang sebagai hal yang tidak dapatdikendalikan oleh wiraswastawan. Akan tetapi, dalam pembuatan rencana pemasaran wiraswastawan hendaknya menyadari perubahan pada bidang-bidang berikut.

  • Lingkungan Perekonomian

Wiraswastawan harus mempert imbangkan perubahan dalam GNP (pendapatan nasional bruto), pengangguran menurut daerah geografis, pendapatan siap konsumsi, dan lain-lain.

  • Lingkungan Kebudayaan

Evaluasi perubahan kebudayaan mungkin mempertimbangkan pergeseran pada populasi menurut demografi (contohnya, dampak ledakan penduduk atau pertumbuhan para manula dalam komposisi penduduk), perubahan sikap (seperti cintailah produk buatan dalam negeri), kecenderungan dalam kecelakaan kerja, tuntutan upah minimum, kesehatan, dan nutrisi. Semuanya mungkin mempunyai implementasi perencanaan. Pada beberapa kasus, ketersediaan para ahli tertentu mungkin tidak bisa dikendalikan (misalnya kelangkaan tipe manajer teknis). Wiraswastawan harus membangun tim manajemen efektif dan memberikan tanggung jawab kepada mereka untuk mengimplementasikan rencana pemasaran.

  • Lingkungan Teknologi

Kemajuan teknologi sulit diprediksi. Akan tetapi, wiraswastawan hendaknya mempertimbangkan perkembangan teknologi potensial yang ditentukan dari sumber daya yang terlibat dalam industri besar atau pemerintah.Berada di pasar yang berubah dengan cepat karena perkembangan teknologi akan menuntut wiraswastawan untuk membuat keputusan pemasaran jangka pendek secara hati-hati maupun bersiap-siap dengan rencana kontingensi bagi perubahan teknologi tertentu yang mungkin mempengaruhi produk atau jasanya.

  • Lingkungan Permintaan Konsumen

Sebagian besar produk mengikuti daur hidup. Selama berbagai tahap dari daur hidup, pertumbuhan permintaan, penurunan, atau stabilisasi mungkin bisa terjadi. Perencanaan pasar akan mempersiapkan wiraswastawan terhadap adanya perubahan tersebut dan memberikan cara persiapan terhadap perubahan permintaan yang memerlukan tindakan tertentu pada produk/jasa, saluran distribusi, harga atau promosi. Penting juga mengetahui daur hidup potensial dari produk/jasa tertentu. Informasi ini akan membantu keputusan perencanaan pasar maupun keputusan pengembangan produk bagi wiraswastawan.

  • Lingkungan hukum

Terdapat banyak per soa lan hukum da lam memula i us aha baru. Wiraswastawan hendaknya bersiap-siap dengan adanya perubahan peraturan hukum dari pemerintah yang mungkin akan mempengaruhi produk/jasa, saluran distribusi, strategi promosi atau harga, hambatan pada periklanan media (larangan minuman keras, iklan rokok, dan lain-lain) dan peraturan keamanan produk yang mempengaruhi produk dan kemasan adalah contoh yang bisa mempengaruhi program pemasaran.

  • Lingkungan Persaingan

Sebagian besar wiraswastawan umumnya menghadapi ancaman potensial dari perusahaan yang lebih besar. Wiraswastawan harus bersiap-siap dengan ancaman tersebut dan hendaknya membuat rencana pemasaran yang menguraikan strategi paling efektif dalam lingkungan persaingan.

  • Lingkungan Bahan Mentah

Juga cukup sulit untuk meramalkan kekurangan bahan mentah. Adalah gagasan baik bagi wiraswastawan untuk membentuk hubungan kuat dengan pemasok dan sensitif terhadap ancaman adanya kelangkaan bahan mentah. Jika terdapat kelangkaan bahan mentah, wiraswastawan harus membuat perencanaan sumber alternatif dari bahan mentah tersebut. Banyak usaha pemula berakhir karena kelangkaan bahan mentah. Mungkin sangat sulit mendapatkan sumber alternatif yang mapan. Akan tetapi, kesadaran akan resiko akan menyelamatkan wiraswastawan dalam mempertahankan usahanya dan memungkinkan mereka mendiversifikasi usahanya atau menutup usaha sebelum mengalami kerugian besar.

2. Lingkungan Internal Faktor internal merupakan variabel di mana wiraswastawan mempunyai suatu kendali atas variabel tersebut.

  • Sumber daya finansial

Rencana finansial hendaknya menguraikan kebutuhan finansial dari usaha baru tersebut.

  • Manajemen

Sangat penting bagi suatu organisasi untuk memberikan tanggung jawab 5 dampak dalam perencanaan pasar dari wiraswastawan.

  • Pemasok

Pemasok yang digunakan umumnya didasarkan pada sejumlah faktor, seperti harga, waktu penyerahan, kualitas, bantuan manajemen, dan lain-lain. Pada beberapa kasus, di mana bahan mentah langka atau hanya ada beberapa pemasok bahan mentah atau suku cadang tertentu, wiraswastawan mempunyai kendali yang kecil atas keputusan. Karena harga pasokan, waktu penyerahan, dan lain-lain mempunyai dampak pada banyak keputusan pemasaran, penting sekali memasukkan faktor-faktor tersebut dalam rencana pemasaran.

  • Sasaran dan Tujuan

Setiap usaha baru hendaknya menetapkan sasaran dan tujuan yang akan menuntun perusahaan melalui pembuatan keputusan jangka panjang. Tujuan atau sasaran tersebut berisi pernyataan yang melibatkan manajemen dan program pemasaran pada arah yang terbatas. Sasaran atau tujuan tersebut mudah mengalami perubahan oleh wiraswastawan dan dianggap bisa dikendalikan. Akan tetapi, harus dipahami bahwa tujuan dan sasaran adalah berarti garis pedoman jangka panjang dan perubahan konstan akan menunjukkan ketidakstabilan dan ketidakamanan bagian manajemen.

B. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahan.

Meliputi :

  • Produk

Suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestasi perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.

  • Saluran Distribusi

Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan dari produsen ke konsumen atau pemebeli industri.

  • Harga

Sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapakan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

  • Promosi

Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan untuk melakukan pertukaran/pembelian.

C. Bauran Komunikasi Pemasaran

1. Periklanan

Semua bentuk penyajian dan promosi non personal atas ide , barang atau jasa oleh perusahaan.

2. Promosi penjualan Berbagai intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

3. Hubungan masyarakat dan publisitas Berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan untuk masing-masing produknya.

4. Penjualan pribadi Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima pesan.

5. Pemasaran langsung Penggunaan surat, faximil, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

BAB IV

MASALAH DAN SOLUSI

Dalam Usaha kecil merupakan kegiatan ekonomi yang mendominasi lebih dari 95 % struktur perekonomian Indonesia. Sektor ini memiliki peran yang strategis baik secara ekonomi maupun social politis. Fungsi ekonomi sector ini antara lain menyediakan barang dan jasa bagi konsumen berdaya beli rendah sampai sedang; menyumbang lebih dari separuh pertumbuhan ekonomi serta kontributif dalam perolehan devisa Negara. Permasalahanmendasar yang sering dihadapi pemilikUsaha Kecil adalah lemahnya penetrasi pasar dan kurang luasnya jangkauan wilayah pemasaran. Karena itu untuk memajukan usaha kecil yang memiliki daya saing yang kuat adalah dengan membangun strategi pemasaran yang baik dan tepat sasaran. Pemasaran merupakan upaya mengatur strategi dan cara agar konsumen mau mengeluarkan uang yang mereka miliki untuk menggunakan produk atau jasa yang dimiliki sebuah perusahaan, dalam hal ini usaha kecil dan menengah. Dengan strategi pemasaran yang baik posisi usaha kecil dan menengah menjadi kuat dan patut diperhitungkan dalam kegiatan ekonomi nasional yang akhirnya membawa keuntungan bagi usaha tersebut. Strategi pemasaran berkaitan dengan bagaimana cara meyakinkan pembeli/pelanggan terhadap produk yang akan dijual.Untuk dapat meyakinkan pembeli si penjual harus memiliki keyakinan bahwa produk yang dijual memang patut dibeli. Karena itu perlu dipertimbangkan beberapa aspek dalam menentukan strategi pemasaran yang akan dijalankan.

TAG

· contoh makalah manajemen pemasaran

· contoh makalah manajemen pemasaran produk makanan

· makalah strategi pemasaran produk baru

· makalah manajemen pemasaran pdf

· contoh paper manajemen pemasaran

· makalah tentang pemasaran

· makalah manajemen pemasaran produk indomie

· contoh makalah manajemen pemasaran jasa

Read More

Ketentuan puasa


a. Pengertian
Menurut bahasa, puasa (shaum) adala menahan atau mencegah.
menurut istilah, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat dan beberapa syarat tertentu.

b. Syarat dan rukun puasa
1. Syarat wajib adalah syarat yang menyebabkan seorang harus melakukan puasa.

a. Islam

b. Baligh

c. Berakal sehat

d. Mampu

e. Suci dari haid atau nifas

f. Mukmin


2. Syarat sah adalah syarat yang harus di penuhi agar pusanya syah menurut syara’

a. Islam

b. Tamyiz (mengetahui yang baik dan buruk)

c. Suci dari haid dan nifas

d. Bukn pada hari ari yang di haramkan


3. Rukun puasa

a. Niat adalah suatu keinginan di dalam hati untuk menjalankan puasa semata-mata mengharap ridha Allah SWT.

b. Meninggalkan segala sesuatu yang mebatalan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari, berikut beberapa yang membatalkannya;

c. Segala sesuatu yangmasuk melalui rongga mulut, berupa makana dan minuman yang menjadi konsumsi fisik kecual jarum infus dan lain sebagainya.

d. Sengaja muntah, sedangkan yang tidak sengaja muntah tidak membatalkan puasa.

e. Istima’ yaitu sengaja mengeluarkan sperma, baik karena ciuman suami istri. Sedangkan jika tidak di sengaja maka tidak akan membatalkan puasanya.

f. jima’ melakukan hubungan suami istri pada siang haari di bulan puasa, kecuali melakukannya di malam hari.


Amalan sunnah ketika pada waktu puasa

a. sahur, kita di sunnahkan untuk mengakhirkan sahur

b. menyegerakan berbuka puasa setelah terbukti masuk waktu magrib, disunnahkan dengan yang manis manis dahulu, jika tidak ada maka cukup minum air putih lalu solat magrib dan setelah itu melanjutkan buka puasanya.

c. memberi buka puasa, hedaknya berbagi makanan bagi mereka yang berpuasa walaupun seteguk air atau sebutir kurma.

d. menjauhi hal-hal yang menghilangkan nilai puasa. seperti, mengadu domba, berdusta, serta larangan-larangan islam.

e. Memperbanyak amal shaleh.

f. I’tikaf di masjid dengan memperbanyak dzikir dan beri badah kepada allah.

Hal-hal yang makruh ketika berpuasa

1. Berkumur kumur yang berlebihan

2. Menyikat gigi, bersiwak.

3. Mencicipi makanan, walaupun tidak di telan,

4. Memperbanyak tidur ketika berpuasa.

5. Berbekam atau di suntik.

Hal hal yang membatalkan puasa

1. Makan atau minum dengan sengaja.

2. Murtad.

3. Bersetubuh pada siang hari.

4. Keluar darah haid atau nifas

5. Keluar air mani yang di sengaja

6. Merubah niat puasa.

7. Hilang akal, mabuk, pingsan, gila

Hal-hal yang tidak membatalkan puasa,

1. Masuk ke air.

2. Meneteskan obat mata.

3. Berkumur dan menghisap air hidung adengan tidak di telan.

4. Mencium istri bagi orang yang mampumenahan diri.

5. Menggunakan suntikan untuk mengeluarkan kotoran tubuh, karena yang masuk adalah obat bukan makanan.

6. Diperbolehkan bagi yang berpuasa menghirup sesuatu yang tak terhindarkan.

7. Diperbolehkan pula bagi oang yangberpuasabangun tidur dalam keadaan junub karena mimpi basah.

8. Diperbolehkan meneruskan makanan hingga terbit fajar dan ketika sudah terbit fajar dan masih ada makanan maka harus di keluarkan.

Manfaat puasa

1. Membentuk manusia yang bertaqwa.

2. Puasa sebagai perisai dari tipu daya setan.

3. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.

4. Membina kejujuran dan kedisiplinan.

5. Mendidik rasa belas kasihan terhadap sesama.

6. Dapat memelihara kesehatan.

7. Dapat mengendalikan hawa nafsu.

8. Diampuni dosa-dosanya.

C. Halangan (udzur) puasa
1. Boleh tidak berpuasa tapi harus mengqadha puasanya, yaitu;

a. Orang yang sedang sakit yang jika dipaksakan berpuasa akan bertambah parah

b. Dalam perjalanan jauh, (sama dengan jarak yang membolehkan mengqashar solat)

c. Khusus bagi wanita yang haid atau nifas. Dan jika melanjutkan puasanya maka hukumnya haram.

2. Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti dengan membayar fidyah, yaitu semua halangan yang membuat seseorang tidak sanggup melaksanakan puasa, antara lain;

a. Orang lanjut usia.

b. Sakit menahun, sehingga tidak mungkin dapan mengqdha puasa di hari hari lain.

c. Hamil.

d. Menyusui anak.

e. Orang yang pekerjaannya tidak mungkin dapat berpuasa dan tidak dapat mengqdha di hari-hari lain.

f. Kadar fidyah yang diberikan ialah semisal dengan kebutuhan makan selema satu hari yaitu ¾ liter, diberikan pada hari puasa yang di tinggalkan, sesudah terbit fajar.

Khusus wanita hamil atau menyusui anak, ulama dalam madzhab syafi’i berpendapat sebagai berikut;

1. Kalau mereka takut puasa akan mengganggu kesehatan dirinya sendiri, wajib qadha seperti orang sakit.

2. Kalau mereka takut puasa akan mengganggu kesehatan dirinya sendiridan anaknya, wajib qadha seperti jika hanya takut terganggu kesehatan dirinya sendiri.

3. Kalau mereka takut puasa akan mengganggu anaknya, wajib qadha dan membayar fidyah.

Tag artikel terkait.

  • Macam-macam Puasa
  • ketentuan zakat
  • menganalisis ketentuan zakat
  • ketentuan puasa wajib dan sunnah
  • ketentuan ibadah puasa
  • 5 ketentuan puasa
  • ketentuan pelaksanaan zakat
  • ketentuan puasa sunnah
  • dalil naqli tentang puasa
Read More

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit radang pelvis adalah suatu istilah umum bagi infeksi genital yang telah menyebar ke dalam bagian-bagian yang lebih dalam dari alat reproduksi wanita seperti rahim, tuba falopi dan/atau ovarium. Ini satu hal yang amat mengkhawatirkan. Suatu infeksi serius dan sangat membahayakan jiwa. Infeksi tersebut juga sangat umum. Satu dari 7 wanita Amerika telah menjalani perawatan karena infeksi ini dan kurang lebih satu juta kasus baru terjadi setiap tahun, demikian menurut (Gay Benrubi, M.D., profesor pada Division of Gynegology Oncology, University of Florida di Jacksonville).

Kurang lebih 150 wanita meninggal per tahun sehingga cukup beralasan untuk memperhatikan gangguan medis ini secara lebih serius. Namun, ada pula kekhawatiran lainnya: Serangan infeksi ini diketahui sangat meningkatkan resiko seorang wanita untuk menjadi mandul. Ketika bakteri-bakteri yang menyerang menembus tuba falopi, mereka dapat menimbulkan luka di sepanjang lapisan dalam yang lunak, menyebabkan sukarnya (atau tidak memungkinkannya) sebuah telur masuk ke dalam rahim, demikian Dr. Benrubi menerangkan. Pembuluh yang tertutup juga menyebabkan sukarnya sperma yang sedang bergerak melakukan kontak dengan sel telur yang turun. Akibatnya adalah perkiraan yang mengkhawatirkan berikut ini: Setelah satu episode infeksi ini, resiko seorang wanita untuk menjadi mandul adalah 10%.

Setelah infeksi kedua resikonya menjadi dua kali lipat yaitu 20%. Jika wanita ini mendapatkan infeksi untuk ketiga kalinya, resikonya akan melambung menjadi 55%. Secara keseluruhan, demikian Dr. Benrubi memperkirakan, penyakit radang pelvis menyebabkan kurang lebih antara 125.000 hingga 500.000 kasus baru setiap tahun.

Kekhawatiran besar lainnya mengenai infeksi ini adalah bahwa gangguan medis ini dapat meningkatkan resiko seorang wanita mengalami kehamilan di luar kandungan sebesar enam kali lipat. Alasannya: karena tuba falopi sering mendapatkan parut (bekas luka) yang timbul karena infeksi ini, telur yang turun mungkin akan macet dan hanya tertanam di dinding tuba. Kurang lebih 30.000 kehamilan di luar kandung per tahun dapat dipastikan disebabkan oleh infeksi seperti ini, demikian kata Dr. Benrubi. Itu masalah yang serius: Kehamilan di luar kandungan, demikian katanya, "dewasa ini menjadi penyebab kematian ibu dengan prosentase sebesar 15% dan dengan segera akan menjadi penyebab kematian ibu yang paling sering terjadi.

1.2 Rumusan Masalah

  • Apakah definisi abses pelvis?
  • Bagaimana etiologi abses pelvis?
  • Bagaimana patofisiologi abses pelvis?
  • Apa saja tanda dan gejala abses pelvis?
  • Bagaimana gejala klinik abses pelvis?
  • Apa diagnosis dari abses pelvis?
  • Apa saja penyulit abses pelvis?
  • Bagaimana penatalaksanaan abses pelvis?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas maternitas yang telah diberikan.

2. Untuk mengetahui definisi dari penyakit infeksi pelvis.

3. Untuk mengetahui proses perjalanan penyakit infeksi pelvis.

4. Untuk mempelajari asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi pelvis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga panggul. Penyakit radang panggul merupakan komplikasi umum dari Penyakit Menular Seksual (PMS). Saat ini hampir 1 juta wanita mengalami penyakit radang panggul yang merupakan infeksi serius pada wanita berusia antara 16-25 tahun. Lebih buruk lagi, dari 4 wanita yang menderita penyakit ini, 1 wanita akan mengalami komplikasi seperti nyeri perut kronik, infertilitas (gangguan kesuburan), atau kehamilan abnormal.

Penyakit radang pelvis adalah suatu istilah umum bagi infeksi genital yang telah menyebar ke dalam bagian-bagian yang lebih dalam dari alat reproduksi wanita -- seperti rahim, tuba falopi dan/atau ovarium. Ini satu hal yang amat mengkhawatirkan. Suatu infeksi serius dan sangat membahayakan jiwa.

2.2 Etiologi

Penyakit radang panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada saluran genital bagian bawah, yang menyebar ke atas melalui leher rahim. Butuh waktu dalam hitungan hari atau minggu untuk seorang wanita menderita penyakit radang panggul. Bakteri penyebab tersering adalah N. Gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis yang menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan sehingga menyebabkan berbagai bakteri dari leher rahim maupun vagina menginfeksi daerah tersebut. Kedua bakteri ini adalah kuman penyebab PMS. Proses menstruasi dapat memudahkan terjadinya infeksi karena hilangnya lapisan endometrium yang menyebabkan berkurangnya pertahanan dari rahim, serta menyediakan medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri (darah menstruasi).

Faktor RisikoØ

Wanita yang aktif secara seksual di bawah usia 25 tahun berisiko tinggi untuk mendapat penyakit radang panggul. Hal ini disebabkan wanita muda berkecenderungan untuk berganti-ganti pasangan seksual dan melakukan hubungan seksual tidak aman dibandingkan wanita berumur. Faktor lainnya yang berkaitan dengan usia adalah lendir servikal (leher rahim). Lendir servikal yang tebal dapat melindungi masuknya bakteri melalui serviks (seperti gonorea), namun wanita muda dan remaja cenderung memiliki lendir yang tipis sehingga tidak dapat memproteksi masuknya bakteri. Faktor risiko lainnya adalah:

1.Riwayat penyakit radang panggul sebelumnya

2. Pasangan seksual berganti-ganti, atau lebih dari 2 pasangan dalam waktu 30 hari

3. Wanita dengan infeksi oleh kuman penyebab PMS

4. Menggunakan douche (cairan pembersih vagina) beberapa kali dalam sebulan

5. Penggunaan IUD (spiral) meningkatkan risiko penyakit radang panggul. Risiko tertinggi adalah saat pemasangan spiral dan 3 minggu setelah pemasangan terutama apabila sudah terdapat infeksi dalam saluran reproduksi sebelumnya.

2.3 Patofisiologi

Infeksi dapat terjadi pada bagian manapun atau semua bagian saluran genital atas endometrium (endometritis), dinding uterus (miositis), tuba uterina (salpingitis), ovarium (ooforitis), ligamentum latum dan serosa uterina (parametritis) dan peritoneum pelvis (peritonitis). Organisme dapat menyebar ke dan di seluruh pelvis dengan salah satu dari lima cara.

1. Interlumen

Penyakit radang panggul akut non purpuralis hampir selalu (kira-kira 99%) terjadi akibat masuknya kuman patogen melalui serviks ke dalam kavum uteri. Infeksi kemudian menyebar ke tuba uterina, akhirnya pus dari ostium masuk ke ruang peritoneum. Organisme yang diketahui menyebar dengan mekanisme ini adalah N. gonorrhoeae, C. Tracomatis, Streptococcus agalatiae, sitomegalovirus dan virus herpes simpleks.

2. Limfatik

Infeksi purpuralis (termasuk setelah abortus) dan infeksi yang berhubungan denngan IUD menyebar melalui sistem limfatik seperti infeksi Myoplasma non purpuralis.

3. Hematogen

Penyebaran hematogen penyakit panggul terbatas pada penyakit tertentu (misalnya tuberkulosis) dan jarang terjadi di Amerika Serikat.

4. Intraperitoneum

Infeksi intraabdomen (misalnya apndisitis, divertikulitis) dan kecelakaan intra abdomen (misalnya virkus atau ulkus denganperforasi) dapat menyebabkan infeksi yang mengenai sistem genetalia interna.

5. Kontak langsung

Infeksi pasca pembedahan ginekologi terjadi akibat penyebaran infeksi setempat dari daerah infeksi dan nekrosis jaringan.

Terjadinya radang panggul di pengaruhi beberapa faktor yang memegang peranan, yaitu:

1. Terganggunya barier fisiologik

Secara fisiologik penyebaran kuman ke atas ke dalam genetalia eksterna, akan mengalami hambatan.

a. Diostium uteri internum

b. Di kornu tuba

c. Pada waktu haid, akibat adanya deskuamasi endometrium maka kuman – kuman pada endometrium turut terbuang.

Pada ostium uteri eksternum, penyebaran asenden kuman – kuman dihambat secara : mekanik, biokemik dan imunologik.

Pada keadaan tertentu, barier fisiologik ini dapat terganggu, misalnya pada saat persalinan, abortus, instrumentasi pada kanalis servikalis dan insersi alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR):

1. Adanya organisme yang berperang sebagai vector.

Trikomonas vaginalis dapat menembus barier fisiologik dan bergerak sampai tuba fallopi. Beberapa kuman pathogen misalnya E coli dapat melekat pada trikomonas vaginalis yang berfungsi sebagai vektor dan terbawa sampai tuba fallopi dan menimbulkan peradangan di tempat tersebut. Spermatozoa juga terbukti berperan sebagai vektor untuk kuman – kuman N gonerea, ureaplasma ureolitik, C trakomatis dan banyak kuman – kuman aerobik dan anaerobik lainnya.

2. Aktivitas seksual

Pada waktu koitus, bila wanita orgasme, maka akan terjadi kontraksi utrerus yang dapat menarik spermatozoa dan kuman – kuman memasuki kanalis servikalis.

3. Peristiwa Haid

Radang panggul akibat N gonorea mempunyai hubungan dengan siklus haid. Peristiwa haid yang siklik, berperan pentig dalam terjadinya radang panggul gonore.

Periode yang paling rawan terjadinya radang panggul adalah pada minggu pertama setelah haid. Cairan haid dan jaringan nekrotik merupakan media yang sangat baik untuk tumbuhnya kuman – kuman N gonore. Pada saat itu penderita akan mengalami gejala – gejala salpingitis akut disertai panas badan. Oleh karena itu gejala ini sering juga disebut sebagai ”Febril Menses”.

2.4 Tanda dan gejala

Gejala paling sering dialami adalah nyeri pada perut dan panggul. Nyeri ini umumnya nyeri tumpul dan terus-menerus, terjadi beberapa hari setelah menstruasi terakhir, dan diperparah dengan gerakan, aktivitas, atau sanggama. Nyeri karena radang panggul biasanya kurang dari 7 hari. Beberapa wanita dengan penyakit ini terkadang tidak mengalami gejala sama sekali. Keluhan lain adalah mual, nyeri berkemih, perdarahan atau bercak pada vagina, demam, nyeri saat sanggama, menggigil, demam tinggi, sakit kepala, malaise, nafsu makan berkurang, nyeri perut bagian bawah dan daerah panggul, dan sekret vagina yang purulen.

Biasanya infeksi akan menyambut tuba fallopi. Tuba yang tersumbat biasa membengkak dan terisi cairan. Sebagai akibatnya bisa terjadi nyeri menahun, perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan kemandulan. Infeksi bisa menyebar ke strukstur di sekitarnya, menyebabkan terbentuknya jaringan

perut dan perlengketan fibrosa yang abnormal diantara organ – organ perut serta menyebabkan nyeri menahun.

Di dalam tuba, ovarium – ovarium panggul bisa terbentuk abses (penimbunan nanah). Jika abses pecah dan nanah masuk ke rongga panggul, gejalanya segera memburuk dan penderita bisa mengalami syok. Lebih jauh lagi bisa terjadi penyebaran infeksi ke dalam darah sehingga terjadi sepsis.

Pada pemeriksaan dalam dapat dijumpai :

· Tegang di bagian bawah.

· Nyeri dan nyeri gerak pada serviks.

· Dapat teraba tumor karena pembentukan abses.

· Di bagian belakang rahim terjadi timbunan nanah.

· Dalam bentuk menahun mungkin teraba tumor, perasaan tidak enak ( discomfort) di bagian bawah abdomen.

2.5 GEJALA KLINIK

A. Pemeriksaan fisik

1. Suhu tinggi disertai takikardi.

2. Nyeri suprasimfisis terasa lebih menonjol dari pada nyeri dikuadran atas abdomen.

3. Bila sudah terjadi iritasi peritoneum, maka akan terjadi “rebound tenderness”, nyeri tekan, dan kekakuan otot perut sebelah bawah.

4. Tergantung dari berat dan lamanya keradangan, radang panggul dapat pula disertai gejala ileus paralitik.

5. Dapat disertai metroragi, menoragi.

B. Pemeriksaan ginekologik

Pada pemeriksaan ginekologik didapatkan :

1. Pembengkakan dan nyeri pada labia didaerah kelenjar Bartholini.

2. Bila ditemukan flour albus purulen, umumnya akibat kuman N. gonore. Sering kali juga disertai perdarahan-perdarahan ringan diluar haid, akibat endometritis akuta.

3. Nyeri daerah parametrium, dan diperberat bila dilakukan gerakan-gerakan pada servik.

4. Bila sudah terbentuk abses, maka akan teraba masa pada adneksa disertai dengan suhu meningkat. Bila abses pecah, akan terjadi gejala-gejala pelvioperitonitis atau peritonitis generalisata, tenesmus pada rectum disertai diare.

5. Pus ini akan teraba sebagai suatu massa dengan bentuk tidak jelas, terasa tebal dan sering disangka suatu subserous mioma.

6. Pemeriksaan inspekulo memberikan gambaran : keradangan akut serviks, bersama dengan keluarnya cairan purulen.

7. Pecahnya abses tubo ovarial secara massif, memberikan gambaran yang khas. Rasa nyeri mendadak pada perut bawah, terutama terasa pada tempat rupture. Dalam waktu singkat seluruh abdomen akan terasa nyeri karena timbulnya gejala perioritas generalisata. Bila jumlah cairan purulen yang mengalir keluar banyak akan terjadi syok. Gejala pertama timbulnya syok ialah mual dan muntah-muntah, distensi abdomen disertai tanda-tanda ileus paralitik. Segera setelah pecahanya abses, suhu akan menuru atau subnormal, dan beberapa waktu kemudian suhu meningkat tinggi lagi. Syok terjadi akibat rangsangan peritoneum dan penyebaran endotoksin.

8. Anemi sering dijumpai pada abses pelvic yang sudah berlangsung beberapa minggu.

2.6 DIAGNOSIS

Diagnosis radang panggul berdasarkan kriteria dari “Infectious Disease Society for Obstetrics & Gynecology”, USA. 1983, ialah :

A. Ketiga gejala klinik dibawah ini harus ada :

1. Nyeri tekan pada abdomen, dengan atau tanpa rebound.

2. Nyeri bila servik uteri digerakkan.

3. Nyeri pada adneksa.

B. Bersamaan dengan satu atau lebih tanda-tanda dibawah ini :

1. Negatif gram diplokok pada secret endoserviks.

2. Suhu diatas 38º C.

3. Lekositosis lebih dari 10.000 per mm³.

4. Adanya pus dalam kavum peritonei yang didapat dengan kuldosentesis maupun laparaskopi.

5. Adanya abses pelvic dengan pemeriksaan bimanual maupun USG.

Berdasarkan rekomendasi “Infectious Disease Society for Obstetrics & Gynecology”, USA, Hager membagi derajat radang panggul menjadi :

Derajat I : Radang panggul tanpa penyulit (terbatas pada tuba dan ovarium ), dengan atau tanpa pelvio peritonitis.

Derajat II : Radang panggul dengan penyulit (didapatkan masa radang, atau abses pada kedua tuba ovarium) dengan atau tanpa pelvio – peritonitis.

Derajat III : Radang panggul dengan penyebaran diluar organ-organ pelvik, misal adanya abses tubo ovarial.

2.7 PENYULIT

Penyulit radang panggul dapat dibagi :

1. Penyulit segera.

Penyulit segera pada radang panggul ialah : pembentukan abses dan peritonitis, perhepatitis (“Fitz-hugh Curth Syndrome”) dan sakrolitis.

2. Penyulit jangka panjang.

Penyulit jangka panjang adalah akibat kerusakan morfologik genitalia interna bagian atas yaitu berupa :

a. Infeksi berulang.

Radang panggul yang timbul kembali setelah 6 minggu pengobatan terakhir. Wanita yang pernah mengalami radang panggul mempunyai resiko 6-10 kali timbulnya episode radang panggul.

b. Infertilitas.

c. Kehamilan ektopik.

d. Nyeri pelvic kronik.

2.8 PENATALAKSANAAN

Berdasar derajat radang panggul, maka pengobatan dibagi menjadi :

1. Pengobatan rawat jalan.

Pengobatan rawat jalan dilakukan kepada penderita radang panggul derajat I.

Obat yang diberikan ialah :

Antibiotik : sesuai dengan Buku Pedoman Penggunaan Antibiotik.Ø

- Ampisilin 3.5 g/sekali p.o/ sehari selama 1 hari dan Probenesid 1 g sekali p.o/sehari selama 1 hari. Dilanjutkan Ampisilin 4 x 500 mg/hari selama 7-10 hari, atau

- Amoksilin 3 g p.o sekali/hari selama 1 hari dan Probenesid 1 g p.o sekali sehari selama 1 hari. Dilanjutkan Amoxilin 3 x 500 mg/hari p.o selama 7 hari, atau

- Tiamfenikol 3,5 g/sekali sehari p.o selama 1 hari. Dilanjutkan 4 x 500 mg/hari p.o selama 7-10 hari, atau

- Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari p.o selam 7-10 hari, atau

- Doksisiklin 2 x 100 mg/hari p.o selama 7-10 hari, atau

- Eritromisin 4 x 500 mg/hari p.o selama 7-10 hari.

Analgesik dan antipiretik.Ø

- Parasetamol 3 x 500 mg/hari atau

- Metampiron 3 x 500 mg/hari.

2. Pengobatan rawat inap.

Pengobatan rawat inap dilakukan kepada penderita radang panggul derajat II dan III.

Obat yang diberikan ialah :

Ø Antibiotik : sesuai dengan Buku Pedoman Penggunaan Antibiotik.

- Ampisilin 1g im/iv 4 x sehari selama 5-7 hari dan Gentamisin 1,5 mg – 2,5 mg/kg BB im/iv, 2 x sehari slama 5-7 hari dan Metronidazol 1 g rek. Sup, 2 x sehari selama 5-7 hari atau,

- Sefalosporin generasi III 1 gr/iv, 2-3 x sehari selama 5-7 hari dan Metronidazol 1 g rek. Sup 2 x sehari selama 5-7 hari.

Ø Analgesik dan antipiretik.

ASUHAN KEBIDANAN (SOAP) PADA IBU NIFAS

Kasus :

Seorang ibu nifas hari ke 3 datang ke RSIA Trisna Medika dengan keluhan nyeri dibagian bawah perut dan bagian panggul, disertai demam, mual, dan nyeri saat berkemih. Ibu telah melahirkan anak pertama.

ASUHAN KEBIDANAN (SOAP) PADA IBU NIFAS

HARI KE 3 DENGAN ABSEB PELVIS

DI RSIA TRISNA MEDIKA TULUNGAGUNG

Tanggal Pengkajian 18 Oktober 2012

I. DATA SUBYEKTIF

A. Biodata

Nama Ibu : Ny.“X”

Umur : 25 Tahun

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Sumbergempol, Tulungagung

Nama Suami : Tn. “Z”

Umur : 29 Tahun

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Sumbergempol, Tulungagung

B. Riwayat Persalinan

a. Jenis Persalinan : Spontan

b. Penolong : Bidan

c. Tanggal Lahir : 16 Oktober 2012 Jam Lahir : 04.00

d. Jenis Kelamin : Laki - laki

e. BBL : 3000 gram

f. PBL : 50 cm

g. Keadaan Anak : Hidup

h. Ketuban Pecah : Spontan

i. Kala I: Dimulai dari pembukaan 1cm – 10 cm lengkap Lamanya : ± 11 jam

j. Kala II : Dimulai dari pembukaan lengkap – bayi lahir Lamanya : ± 1½ jam

k. Kala III : Dimulai bayi lahir sampai plasenta keluar Lamanya : ± 15 menit

Plasenta : Lahir lengkap maternal

Berat Plasenta : 500 gram

Panjang Tali Pusat : 50 cm

l. Kala IV : Dimulai dari plasenta lahir sampai 2 jam PP

1. Jumlah Perdarahan :

Kala I : 50 cc

Kala II : 100 cc

Kala III : 150 cc

Kala IV : 50 cc

Total : 350 cc

2. Penyulit/Komplikasi : Tidak ada

3. Tindakan pada masa persalinan : Tidak ada

II. DATA OBYEKTIF

A. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Lemah

Kesadaran : Composmentis

Tekanan Darah : 90/60 mmHg

RR : 24 x/menit

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 39 °C

BB : 58 Kg

Tinggi badan : 158 cm

B. Pemeriksaan Kebidanan

1. Inspeksi

Kepala : Simetris

Rambut : Bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe

Mata : Sklera tidak ikterik

Konjungtiva merah muda

Hidung : Tidak ada polip dan secret

Mulut : Tidak caries

Tidak stomatitis

Muka : Tidak oedema

Tidak hyperpigmentasi

Leher : Tidak ada pembesara kelenjar tyroid

Tidak ada pembesara limfe, dan vena jugularis

Payudara : Bentuk simetris

Aerola mamae normal

Putting susu normal

Putting susu normal

Abdomen : Kontraksi uterus baik, tidak ada luka bekas SC

Kandung kemih : Nyeri

Genetalia eksterna : Perdarahan : 30 cc

Jenis Lochea : Lochea Sanguilenta

Warna : Merah bercampur lender

Ekstremitas bawah : Tidak ada oedema

Tidak varises

2. Palpasi

TFU : 2 jari dibawah pusat

Kontraksi : Baik

Involusi uteri : Sesuai dengan tinggi fundus uteri

3. Perkusi : Nyeri pada sisi bawah perut dan daerah panggul

III. ANALISA DATA

diagnosa : P1A0 post partum hari ke 3 dengan Abses Pelvis derajat I

Kebutuhan : - KIE mengenai Abses Pelvis

- Memberikan antibiotic

- Memberikan analgesic dan antipiretik

IV. PENATALAKSANAAN

1. KIE mengenai abses pelvis

Merupakan infeksi saluran reproduksi bagian atas yang dapat mempengaruhi selaput dalam rahim, saluran tuba, indung telur, otot rahim, parametrium dan rongga panggul. Merupakan komplikasi umum dari PMS. Ibu dan keluarga mengerti penjelasan bidan.

2. Terapi antibiotic

- Ampisilin 3.5 g/sekali p.o/ sehari selama 1 hari dan Probenesid

1 g sekali p.o/sehari selama 1 hari. Dilanjutkan Ampisilin

4 x 500 mg/hari selama 7-10 hari, atau

- Amoksilin 3 g p.o sekali/hari selama 1 hari dan Probenesid

1 g p.o sekali sehari selama 1 hari. Dilanjutkan Amoxilin

3 x 500 mg/hari p.o selama 7 hari, atau

- Tiamfenikol 3,5 g/sekali sehari p.o selama 1 hari. Dilanjutkan

4 x 500 mg/harip.o selama 7-10 hari, atau

- Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari p.o selam 7-10 hari, atau

- Doksisiklin 2 x 100 mg/hari p.o selama 7-10 hari, atau

- Eritromisin 4 x 500 mg/hari p.o selama 7-10 hari.

3. Terapi analgesic dan antipiretik

- Parasetamol 3 x 500 mg/hari atau

- Metampiron 3 x 500 mg/hari.

4. KIE mengenai pemberian ASI pada bayi

- Menyusui bayi sesering mungkin menurut kebutuhan bayi

- Jika payudara terasa nyeri segera susukan pada bayi atau

kompres hangat

5. KIE mengenai menyusui yang benar

- Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui bayi

- Perah sedikit ASI dan oleskan di sekitar putting sebelum

menyusui bayi

- Duduk atau berbaring dengan santai

- Seluruh tubuh bayi harus tersanggah dengan baik

- Sebagian aerola masuk ke dalam mulut bayi

- Menyusui bayi jangan dengan posisi bayi tertidur

6. KIE mengenai perawatan tali pusat

- Bersihkan tali pusat dengan kasa streril tanpa menggunakan

apa pun

7. KIE mengenai nutrisi ibu nifas

- Ibu harus makan lebih banyak dari biasanya untuk produksi

ASInya

- Perbanyak makan sayur untuk memperlancar ASI ibu

- Makan – makanan yang mengandung gizi seimbang, terutama makanan yang banyak mengandung serat seperti buah dan sayur

- Makan – makanan yang mengandung sumber protein seperti telur, tahu, tempe, daging, dan ikan

- Usahakan ibu minum susu untuk tambahan kalsium dan zat besi

BAB III

PENUTUP

. KESIMPULAN

Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga panggul. Penyakit radang panggul merupakan komplikasi umum dari Penyakit Menular Seksual (PMS).

Gejala biasanya muncul segera setelah siklus menstruasi. Penderita merasakan nyeri pada perut bagian bawah yang semakin memburuk dan disertai oleh mual atau muntah. Biasanya infeksi akan menyumbat tuba falopii. Tuba yang tersumbat bisa membengkak dan terisi cairan. Sebagai akibatnya bisa terjadi nyeri menahun, perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan kemandulan.

Infeksi bisa menyebar ke struktur di sekitarnya, menyebabkan terbentuknya jaringan parut dan perlengketan fibrosa yang abnormal diantara organ-organ perut serta menyebabkan nyeri menahun. Di dalam tuba, ovarium maupun panggul bisa terbentuk abses (penimbunan nanah). Jika abses pecah dan nanah masuk ke rongga panggul, gejalanya segera memburuk dan penderita bisa mengalami syok. Lebih jauh lagi bisa terjadi penyebaran infeksi ke dalam darah sehingga terjadi sepsis.

SARAN

Untuk para petugas kesehatan terutama bidan hendaknya sebelum dan sesudah melakukan tindakan cuci tangan untuk menurunkan infeksi dan pastikan alat yang kita pakai steril dan sesuai prosedur.

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Prawirohardjo Sarwono.2008.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal Dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Manuaba Gde Ida Bagus.1999.Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:

Arcan

Cunningham,Donald Mac,Gant.1995.Obstetri Williams.Jakarta:EGC

Read More

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam dunia bisnis, persaingan selalu terjadi antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya atau antara seseorang dengan orang lainnya. Persaingan itu baik dalam bentuk meraih keuntungan maupun dalam meraih prestasi. Maka dari pada itu perusahaan harus lebih mantap dalam bersaing di dunia bisnis, agar tidk tertindas oleh pihak yang lain. Oleh karena itu, agar perusahaan bisa berjalan dengan baik, maka perusahaan harus mempunyai laporan perusahaan/ laporan bisnis.

Laporan ini dibuat dengan tujuan agar lebih mudah dalam menjalankan perusahaan/ bisnis kedepannya, berdasarkan data dari laporan bisnis yang dibuat. Dengan laporan bisnis yang dibuat juga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan/ bisnis yang dijalankan. Karena dengan laporan teresebut seorang manajer telah mempunyai patokan/ ukuran dalam menjalankan perusahaan/ bisnis. Maka dari itu laporan bisnis sangat diperlukan dalam suatu perusahaan/ bisnis.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian laporan bisnis?

2. Apa klasifikasi laporan bisnis?

3. Bagaimana format dan penulisan laporan bisnis?

4. Bagaimana pengorganisasian suatu laporan bisnis?

5. Bagaimanan menyusun teks laporan bisnis?

I.3 Tujuan

1. Mengetahui apa makna dari laporan bisnis.

2. Mengetahui klasifikasi laporan bisnis.

3. Mengetahui format dan penulisan dari laporan bisnis.

4. Mengetahui pengorganisasian suatu laporan bisnis.

5. Mengetahui cara menyusun teks laporan bisnis.

BAB II

PEMBAHASAN

1.Pengertian Laporan Bisnis

Laporan bisnis ialah setiap dokumen faktual yang menyatakan tujuan perusahaan merupakan sarana manajerial untuk menginformasikan atau memberikan kontribusi pada pengambilan keputusan harus bersifat akurat, lengkap dan obyektif.

Laporan bisnis juga merupakan pesan-pesan yang objektif, tersusun secara teratur yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari saru institusi atau lembaga ke lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.

Laporan fakta meliputi kejadian-kejadian, kondisi, mutu, perkembangan, hasil, produk, masalah, atau saran pemecahan. Laporan dapat membantu penerima memahami situasi bisnis yang kompleks, menyelesaikan tugas-tugas teknik, atau merencanakan prosedur-prosedur, pemecahan masalah, dan membuat kebijakan tentang perencanaan strategis.

Sedangkan menurut Himstreet dan Baty mendefinisikan laporan bisnis sebagai penyampaian informasi dari suatu bagian organisasional atau dari satu institusi/ lembaga ke lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah. Suatu laporan dapat berbentuk tertulis ataupuan lisan ataupun keduanya (lisan dan tertulis). Laporan tertulis biasanya mendahului penyajian secara lisan yang didasarkan pada dokumen tertulis.

II.2 Klasifikasi Laporan Bisnis

1. Laporan menurut fungsinya

Jenis laporan menurut fungsinya terdiri atas laporan informasional dan Laporan Analitis. Laporan informasional adalah laporan yang bersifat memberikan informasi. Menyajikan fakta-fakta tanpa melakukan analisis, tanpa kesimpulan, dan tanpa member rekomendasi. Sedangkan laporan analitis adalah laporan yang menyajikan fakta, menganalisis dan mengintrepertasikannya, kemudian menyimpulkan dan memberikan rekomendasi. Beberpa contoh dari jenis ini adalah laporana kemajuan pekerjaan, laporan rekomendasi, proposal, dan sebagainya.

2. Laporan menurut subjeknya

Laporan menurut sujeknya adalah laporan yang didasarkan menurut departemen atau unit tempat laporan itu diperoleh. Contoh-contohnya adalah laporan akutansi, laporan personalia, laporan produksi dan sebagainya.

3. Laporan menurut formalitasnya

Laporan jenis ini dapat dibedakan atas laporan formal atau laporan laporanpanjang (pada umumnya lebih dari 10 halaman) dan laporan nonformal ataulaporan singkat.

4. Laporan menurut Keasliannya

Laporan yang terdiri dari laporan otoritas, laporan sukarela, laporan swasta,dan laporan publik. Laporan otoritas yang dibuat atas dasar permintaan ataukuasa dari orang lain; laporan sukarela disusun atas inisiatif dari pembuatlaporan itu sendiri; laporan swasta adalah laporan yang dibuat olehorganisasi/perusahaan swasta; dan laporan publik disusun olehlembaga/organisasi pemerintah atau lembaga yang dibiayai oleh negara

5. Laporan menurut frekuensinya

Laporan menurut frekuensinya terdiri dari laporan berkala yaitu laporan yang disusun secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan. Contoh,laporan penjualan harian; sedangkan laporan khusus merupakan laporan atas suatu kejadian yang unik (khusus) seperti munculnya krisis dalam suatu perusahaan.

6. Laporan menurut jenisnya

Laporan jenis terdiri dari laporan memorandum, laporan surat, laporan dalambentuk cetakan, dan laporan panjang (laporan formal).

7. Laporan menurut kegiatan projek

Laporan macam ini terdiri atas laporan pendahuluan, laporan perkembangan,dan laporan akhir.

8. Laporan menurut pelaksanaan pertemuan

Yang termasuk ke dalam laporan jenis ini adalah agenda, resolusi, notulen, danlaporan pertemuan. Agenda adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum suatupertemuan berlangsung, dan biasanya terdiri dari jadwal pelaksanaan dan topic yang akan dibahas dalam pertemuan sehingga akan membantu peserta dalam mempersiapkan peserta. Resolusi merupakan laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil konsensus dalam suatu pertemuan. Notulen adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung yangmencakup semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan. Laporan pertemuan merupakan laporan resmi yang mencakup bahasan yang lebih luas dan berisihasil pertemuan atau konfrensi penting.

3.Penulisan Laporan Bisnis

1. Definisikan masalah, tujuan dan ruang lingkup

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan; apa yang diinginkan, berapa banyak, mengapa,dan kapan, akan membantu Anda dalam menetapkan masalah, ruang lingkup,keterbatasan dan judul suatu laporan.

1. Pertimbangkan siapa yang akan menerima laporan

Perlu memperhatikan siapa yang akan menerima laporan, baik dari segi pendidikannya,pengalamannya maupun sikap emosionalnya, agar laporan bisnis yang disampaikandapat mengenai sasaran.

1. Menentukan ide atau gagasan

Tuliskan semua ide yag terlintas secara umum, kemudian buatlah laporan berdasarkanrencana kerja yang rinci.

1. Mengumpulkan bahan yang diperlukan

Untuk beberapa laporan mungkin Anda mempunyai data dalam ingatan Anda. Namun Anda perlu juga mencari data-data tambahan dengan melakukan penelitian sekunder.

1. Menganalisis dan menafsirkan data

Analisis atau penafsiran harus seobjektif mungkin, berusahalah jujur dan tidak menghilangkan atau memanipulasi fakta yang relevan.

4. Format Laporan Bisnis

1) Pendahuluan

Dalam bagian pendahuluan ada 11 (sebelas) hal yang perlu dipertimbangkan, yakni :

1. Pemberi kuasa adalah individu/ organisasi yang meminta laporan

2. Tata-letak, menginformasikan kepada pembaca tentang apa saja yang akan dibahas dalam konflik bisnis

3. Masalah, baisanya diformulasikan di awal pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan

4. Maksud, merupakan poin penting dalam laporan bisnis

5. Ruang lingkup, berhubungan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan dalam sebuah laporan bisnis

6. Metodologi, mengacu kepada metode pengumpulan informasi

7. Sumber-sumber, mencakup berbagai sumber yang kita gunakan dalam penyusunan laporan bisnis, baik sumber tertulis maupun sumber lisan

8. Latar Belakang, jika pembaca dianggap perlu mengetahui informasi yang ada dalam laporan bisnis itu, maka latar belakang harus disampaikan

9. Defenisi Istilah, jika kita menggunakan istilah yang memiliki beberapa penafsiran maka kita harus menjelaskan kepada pembaca defenisi yang kita maksudkan

10. Keterbatasan, adalah keterbatasan dalam hal dana, waktu, ataupun data yang tersedia.

Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut dapat digabungkan menjadi satu atau dua paragraph dengan ataupun tanpa judul “Pendahuluan”. Bahkan, dalam laporan berkala, judul pendahuluan dapat dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.

2) Isi Laporan

Bagian terpenting dari suatu laporan bisnis adalah isi laporan dalam bagian ini, kita membahas dan mengembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Disamping itu, bagian ini dapat membantu kita mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yang baik, harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan.

3) Penutup

Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, dan untuk laporan analitis juga mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi. Oleh karena itu, dalam laporan informasional bagian penutup ini dinamakan rangkuman. Sedangkan pada laporan Analitis disebut kesimpulan dan rekomendasi. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam bagian penutup adalah sebagai berikut :

1. Rangkuman, berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh kadang kalahnya berisi poin-poin yang penting, kekuatan dan kelemahan atau manfaat dan kerugian

2. Kesimpulan, beisi evaluasi secara ringkas fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat pribadi kita sebagai penulis

3. Rekomendasi, menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat

4. Rencana Tindakan, merupakan pernyataan terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap program/ projek yang akan dilaksanakan.

5. 5 Pengorganisasian Isi Laporan Bisnis

§ Cara deduksi atau cara langsung

Menyampaikan ide pokok dan rekomendasi tyerlebih dahulu, seteah itu baru dijelaskan ahl-hal yang rinci. Secara umum, kita dapat menggunakan cara deduksi atau cara langsung, jika pembaca kita memiliki ciri sebagai berikut:

§ Eksekutif yang sibuk,

§ Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera,

§ Ingin mengetahui ‘berita baik’ atau informasi netral

§ Ingin menganalisis data lebih baik, dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika,

§ Kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal laporan

§ Ingin mengetahui pendangan penulis laporan dengan segera

§ Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara deduksi

§ Cara induksi atau cara tak langsung,

Menjelaskan fakta-fakta yang ada terlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi. Pada prinsipnya, kita menggunakan cara induksi jika pembaca kita mempunyai karakteristik sebagai berikut:

§ Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami kesimpulan dan rekomendasinya,

§ Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (‘berita buruk’),

§ Merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat menerimanya

§ Perlu membaca keseluruhan laporan,bukan hanya bagian akhirnya saja

§ Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara induksi

6.Menyusun Teks Laporan Bisnis

Cara yang terbaik dalam membuat laporan adalah memutuskan sebelum membuat laporan,dapat mengembangkan tek menurut kejadian berikut ini

§ Membuat topik atau kriteria

§ Menyusun urutan suatu peristiwa arau kejadian- kejadian

§ Mendepkrisikan lokasi atau kejadian-kejadian

§ Menjelaskan suatu proses atau prosedur

§ Menyusun urutan tingkat pentingnya secara alphabet

§ Menyusun urutan tingkat familiaritas

§ Menyusun sumber-sumber yang digunakan

§ Pemecahan masalah

II.7 Laporan Informasional

Laporan informasional semata dimaksudkan untuk menyajikan informasi, tanpa upaya untuk menganalisis dan menafsirkan arti data. Laporan informasional dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Laporan pemantauan dan pengendalian

Aplikasi laporan dalam dunia bisnis pada umumnya adalah untuk memantau dan mengendalikan operasi perusahaan. Laporan ini didasarkan pada data. Laporan ini terbagi dalam beberapa jenis antara lain perencanaan, laporan operasi, laporan aktivitas perorangan.

2. Laporan penerapan kebijaksanaan dan prosedur

Laporan yang mencatat dan menerangkan kebijaksanaan dan prosedur perusahaan.

3. Laporan pelaksanaan peraturan pemerintah

Laporan ynag digunakan dalam menyikapi setiap peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. kepatuhan perusahaan pada peraturan pemerintah diatur dengan laporan kepatuhan.Laporan ini merupakan laporan pemantauan atau pengawasan bagi pemerintah yang berfungsi dalam hubungannya antara perusahaan dengan pemerintah. Lembaga pemerintah mengeluarkan pedoman penulisan laporan ini, yang menekankan transparansi, ketelitian, dan akurasi.

4. Laporan dokumentasi perkembangan

Kemajuan suatu perusahaan biasanya tercermin dari perkembangan yang dialami oleh perusahaan tersebut, baik ditinjau dari segi laba atau keuntungan, prospek ke depan serta hasil yang lain. Tingkat perkembangan yang dicapai tersebut haruslah di buatkan laporannya, yang dapat dijadikan catatan untuk keperluan analisis perusahaan di masa yang akan datang.

Laporan bisnis yang paling penting adalah laporan yang dapat membantu manajer dalam mengambil keputusan. Keputusan manajer pada umumnya bergantung pada laporan analisis dari anggota staf bawahannya yang memberikan informasi, analisis dan rekomendasi.

Untuk menulis suatu laporan diperlukan perencanaan yang cermat. Sebelum mengawali laporan, pembuat laporan perlu menerapkan serangkaian tahapan sebagai berikut :

– Menetapkan permasalahan yang perlu diatasi

– Mengembangkan pengungkapan tujuan

– Menyiapkan rencana kerja

– Menghimpun, menganalisis, mengintepretasikan data, menarik kesimpulan dan mengembangkan rekomendasi

Meskipun demikian keempat tahapan tersebut tidak merupakan syarat mutlak untuk setiap laporan. Penerapannya bergantung pada jenis laporan yang disusun. Untuk laporan yang penyusunannya memerlukan riset, penyusun laporan perlu memperhatikan lima tahapan sebagai berikut :

Tahap 1: Mengindentifikasikan pertanyaan yang tepat.

– Memahami latar belakang

– Mengembangkan pertanyaan sekunder

– Ikhtisar pendekatan

– Mengidentifikasikan kata kunci dan subjek

Tahap 2: Mencari dan mengakses informasi

– Identifikasi dan akses sumber informasi sekunder terbaik

– Meningkatkan teknik pencarian

– Mengidentifikasikan dan mengakses sumber-sumber informasi.

Tahap 3: Mengevaluasi dan menyelesaikan dokumen asli

– Menguji kredibilitas, penyimpangan, kelengkapan, dan akurasi

– Memperioritaskan penghapusan sumber yang dianggap lemah.

– Mengisi kesenjangan denganriset tambahan.

Tahap 4: Proses Informasi

– Membaca materi dan membuat catatan

– Memberikan penilaian yang tepat

Tahap 5: Analisis dan Intepretasi data

– Mencari pola yang sesuai

– Menguji kebenaran atau menolak kesimpulan

BAB III

Penutup

1.Kesimpulan

Laporan bisnis sebagai penyampaian informasi dari suatu bagian organisasional atau dari satu institusi/ lembaga ke lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah. Suatu laporan dapat berbentuk tertulis ataupuan lisan ataupun keduanya (lisan dan tertulis). Laporan tertulis biasanya mendahului penyajian secara lisan yang didasarkan pada dokumen tertulis.

Penulisan laporan bisnis terdiri dari berbagai tahapan yaitu:

1. Definisikan masalah, tujuan dan ruang lingkup

2. Pertimbangkan siapa yang akan menerima laporan.

3. Menentukan ide atau gagasan

4. Mengumpulkan bahan yang diperlukan

5. Menganalisis dan menafsirkan data

Dalam pengorganisasian laporan bisnis, terdiri dari ; Cara deduksi atau cara langsung yaitu menyampaikan ide pokok dan rekomendasi terlebih dahulu, seteah itu baru dijelaskan ha -hal yang rinci. Dan cara induksi atau cara tak langsung yaitu menjelaskan fakta-fakta yang ada terlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi.

Format penulisan laporan bisnis terdiri dari:

1. -Pendahuluan

2. -Latar belakang, metodologi, tujuan penulisan laporan, dll.

3. -Isi

4. – Pembahasan secara rinci.

5. -Penutup

6. – Rangkuman, kesimpulan, rekomendasi, rencana tindakan.

Cara yang terbaik dalam membuat laporan adalah memutuskan sebelum membuat laporan,dapat mengembangkan tek menurut kejadian berikut ini

§ Membuat topik atau kriteria

§ Menyusun urutan suatu peristiwa arau kejadian- kejadian

§ Mendepkrisikan lokasi atau kejadian-kejadian

§ Menjelaskan suatu proses atau prosedur

§ Menyusun urutan tingkat pentingnya secara alphabet

§ Menyusun urutan tingkat familiaritas

§ Menyusun sumber-sumber yang digunakan

§ Pemecahan masalah

2. Saran

Laporan bisnis harus dibuat oleh setiap perusahaan, karena dengan laporan bisnis akan dapat mempermudah dalam menjalakan bisnisnya. Dengan adanya laporan bisnis perusahaan dapat mengambil keputusan dengan data yang ada untuk mencapai apa yang telah direncanakan yang sesuai dengan tujuan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Purwanto, Djoko. Komunikasi bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003

2. Himstreet, William C; Baty, Wayne Murlin. Business Communicationss :Principles and Methods, Boston : PWS-Kent Publishing Company, 1990

Read More
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home