Materi Ekonomi Biaya Peluang

Faktor kelangkaan bisa saja disebabkan oleh masalah keterbatasan, ketidakmampuan, ketidak seimbangan dan kekurangan. Tampak jelas penyebab kelangkaan ini tidak hanya disebabkan karena keterbatasan alat pemenuhan kebutuhan akan biaya peluang peluang akan biaya peluang saja tetapi juga meyangkut ketersediaan alat pemuas kebutuhan akan biaya peluang peluang akan biaya peluang juga sementara itu jenis dan intensitas kebutuhan akan biaya peluang peluang akan biaya peluang sangat tidak terbatas.
Karena faktor kelangkaan tersebut salah satunya, tak semua kebutuhan akan biaya peluang peluang akan biaya peluang manusia dapat memenuhi biaya peluang peluang dipenuhi. Oleh sebab itu manusia harus melakukan pemilihan (trade-off). Satu pilihan yang diambil berarti pengorbanan atas pilihan lain. Dari pilihan tersebut timbulah biaya peluang. Sementara alternatif pilihan yang dikorbankan disebut dengan biaya peluang peluang (opportunity cost).
Biaya peluang didefenisikan sebagai pengorbanan yang dilakukan untuk memenuhi tujuan pemenuhan kebutuhan akan biaya peluang peluang akan biaya peluang baik itu bersifat materi (uang dan barang) ataupun non materi (seperti: waktu dan tenaga). Biaya peluang tersebut bisa saja bersifat langsung dan bersifat tidak langsung.

A.    Pengertian dari Biaya Peluang

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sumber-sumber produktif terdiri atas sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal. Sumber daya tersebut selain bersifat langka atau terbatas juga mempunyai kegunaan alternatif. Apabila suatu sumber daya digunakan untuk tujuan yang satu, tidak dapat memenuhi biaya peluang peluang sekaligus digunakan untuk keperluan yang lain. Tanah yang sudah digunakan untuk membangun rumah tidak dapat memenuhi biaya peluang peluang digunakan untuk menanam padi atau palawija pada saat yang sama, di tempat yang sama. Demikian pula dengan tenaga kerja. Apabila seorang tenaga kerja pada saat tertentu dikerahkan di bidang pertanian, maka tidak bisa sekaligus dikerahkan di bidang industri.
Apakah konsekuensi dari kenyataan tersebut? Konsekuensinya adalah apabila orang telah menjatuhkan pilihan pada salah satu kemungkinan (alternatif) yang tersedia, maka otomatis ia harus melepaskan kemungkinan yang lain. Hal ini dalam ilmu ekonomi disebut dengan istilah alternative cost atauopportunity cost. Sering juga dikatakan ada trade-offantara dua kemungkinan. Masing-masing kemungkinan ada untung dan ruginya atau ada cost dan benefit-nya. Orang dikatakan bertindak ekonomis apabila ia berhasil mencapai perbandingan yang sebaik mungkin (optimal) antara hasil dan pengorbanannya. Jadi biaya peluang peluang adalah pengorbanan akan suatu kesempatan atau peluang untuk memilih kesempatan lain yang di anggap paling baik.

B.     Contoh Biaya Peluang

Kali ini, Anda akan mempelajari bagaimana penerapan opportunity costatau biaya peluang peluang untuk sumber daya tenaga kerja. Tenaga kerja yang telah terserap dalam proses produksi memiliki keterbatasan yang berupa waktu, kesempatan, dan keahlian. Biaya peluang peluang tenaga kerja merupakan nilai dari kesempatan tenaga kerja untuk memproduksi suatu barang yang harus dikorbankan sebagai akibat memilih kesempatan untuk memproduksi barang alternatif lain. Sebagai ilustrasi, di suatu daerah hanya terdapat memenuhi biaya peluang peluang empat orang tenaga kerja. Ada dua alternatif jenis barang yang mampu diproduksi, yaitu barang X danY. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut.
Tabel tersebut menunjukkan jumlah tenaga kerja dalam memproduksi barang X dan barang Y. Titik A menunjukkan semua tenaga kerja digunakan untuk memproduksi barang Y. Sebaliknya pada titik E semua tenaga kerja digunakan untuk memproduksi barang X, sedangkan titik B, C, D, merupakan titik antara barang X dan barang Y, misalnya titik B terdiri atas 10 unit barang X dan menggunakan tenaga kerja 1 orang, dan 38 unit barang Y dengan jumlah tenaga kerja 3 orang. Untuk lebih memahami tabel, Anda dapat memenuhi biaya peluang peluang melihatnya dalam kurva dibawah ini.
Kurva menunjukkan titik-titik kemungkinan tenaga kerja dalam memproduksi barang X dan barang Y. Titik A menggambarkan semua tenaga kerja yang memproduksi barang Y, titik B menggambarkan jumlah tenaga kerja yang memproduksi barang Y sebanyak 38 unit, dan barang X sebanyak 10 unit, titik C menggambarkan tenaga kerja memproduksi 30 unit barang Y dan 25 unit barang X, titik D menggambarkan tenaga kerja yang memproduksi barang Y sebanyak 15 unit dan 40 unit barang X, titik E menggambar-kan jika semua tenaga kerja memproduksi barang X sebanyak 47 unit sehingga kesempatan untuk memproduksi barang X tidak ada.
Oleh karena kuantitas tenaga kerja terbatas empat orang, maka apabila kita ingin menambah produksi barang X, kita harus mengurangi jumlah tenaga kerja yang semula memproduksi barang Y. Misalnya, mula-mula kita berada di titik B dengan alokasi tenaga kerja 1 orang untuk produksi barang X dan 3 orang untuk produksi barang Y. Jika kita ingin menambah lebih banyak barang X maka kita dapat memenuhi biaya peluang peluang bergeser ke titik C, yaitu mengalihkan satu orang tenaga kerja (3 – 1 = 2) dari produksi barang Y ke produksi barang X. Seperti Anda lihat pada tabel dan grafik, perpindahan ini akan mengurangi produksi barang Y dari 40 unit menjadi 38 dan menambah produksi barang X dari 10 unit menjadi 25 unit.
Titik-titik A, B, C, D, E merupakan garis batas kemungkinan produksi, yaitu produksi maksimum yang bisa dihasilkan oleh tenaga kerja yang ada. Jika keseimbangan titik di luar batas produksi, misalnya 30 unit barang Y dan 50 unit barang X, maka titik tersebut berada di luar batas kemungkinan produksi atau di luar batas kemampuan tenaga kerja yang bersangkutan untuk memproduksi. Sedangkan apabila titik terletak pada 20 unit barang X dan 20 unit barang Y, masih berada di bawah batas kemungkinan produksi, akan tetapi tidak semua tenaga kerja dipakai. Hal ini berarti terjadi pengangguran atau pemanfaat dari teori biaya peluang peluangan tenaga kerja tidak efisien.
Titik F pada 20 unit barang Y dan 20 unit barang X, menunjukkan produksi berada di bawah garis batas kemampuan tenaga kerja dan produksi tidak efisien karena tidak menggunakan tenaga kerja dengan penuh. Sedangkan titik G dengan 50 unit barang X dan 30 unit barang Y, menunjukkan produksi berada di luar batas kemampuan tenaga kerja. Jika keseimbangan titik di luar batas produksi, misalnya 30 unit barang Y dan 50 unit barang X, maka titik tersebut berada di luar batas kemungkinan produksi atau di luar batas kemampuan tenaga kerja yang bersangkutan untuk memproduksi. Sedangkan apabila titik terletak pada 20 unit barang X dan 20 unit barang Y masih berada di bawah batas kemungkinan produksi, akan tetapi tidak semua tenaga kerja dipakai. Hal ini berarti terjadi pengangguran atau pemanfaat dari teori biaya peluang peluangan tenaga kerja tidak efisien.
Titik F pada 20 unit barang Y dan 20 unit barang X, menunjukkan produksi berada di bawah garis batas kemampuan tenaga kerja dan produksi tidak efisien karena tidak menggunakan tenaga kerja dengan penuh. Sedangkan titik G dengan 50 unit barang X dan 30 unit barang Y, menunjukkan produksi berada di luar batas kemampuan tenaga kerja.

Biaya Langsung dan Biaya peluang Tidak Langsung

Biaya peluang langsung adalah biaya peluang yang diperlukan ketika biaya peluang peluang memenuhi kebutuhan akan biaya peluang peluang akan biaya peluang dalam bentuk biaya peluang, seperti harga yang harus dibayarkan. Disini terlihat pengorbanan langsung oleh si pemenuh kebutuhan akan biaya peluang peluang akan biaya peluang.

Biaya peluang tidak langsung adalah biaya peluang keseluruhan berupa keuntungan yang hilang karena memilih pilihan lain. Karena kesempatan dan keuntungan yang hilang ini disebut dengan opportunity cost atau biaya peluang peluang. Pengertian dari biaya peluang tidak selalu mengenai ongkos dalam uang. Sebagai contoh lain, Marky memilih untuk pergi jalan dengan Alice. Dalam hal ini Marky telah memilih resiko untuk jalan dengan Alice dengan mengorbankan keuntungan lain, seperti nonton pertandingan sepak bola tim favoritnya di TV.
Untuk biaya peluang yang sesungguhnya dikeluarkan (dalam bentuk materi, uang) disebut dengan biaya peluang eksplisit. Contoh keluarga Marky membayar sewa rumah, tagihan listrik, tagihan telepon, upah pembantu rumah tangga, premi asuransi dan lain-nya.  Sementara untuk biaya peluang peluang tergolong pada biaya peluang implisit. Kedua biaya peluang tersebut (ekplisit dan implisit) harus diperhitungkan untuk menghitung pengorbanan sesungguhnya (genuine cost).

Biaya Peluang Bagi Konsumen dan Produsen

Biaya peluang peluang bagi konsumen akan muncul saat seorang konsumen menentukan beberapa alternatif terhadap barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan akan biaya peluang peluang akan biaya peluang. Karena penghasilan dan kesempatan terbatas maka ketika biaya peluang peluang memenuhi kebutuhan akan biaya peluang peluang akan biaya peluang setiap orang dihadapkan pada beberapa pilihan, inilah yang nantinya menjadi biaya peluang peluang.

Sebagai contoh, Alice memiliki uang Rp 10.000,- dan Alice ingin membeli rujak dan gado-gado. Harga keduanya diasumsiakn sama sama Rp 10.000,- Pada akhirnya Alice membeli rujak. Pada kejadian tersebut biaya peluang peluang membeli gado gado dan membeli rujak sama sama Rp 10.000,- Secara ekonomi, karena membeli gado-gado Alice mengorbankan kesempatan untuk menikmati rujak.

Biaya peluang Peluang bagi produsen merupakan manfaat dari teori biaya peluang peluang dari teori biaya peluang peluang atau kesempatan lain yang dikorbankan karena memproduksi suatu jenis barang/jasa. Pengorbanan disini merujuk pada kesempatan atau keuntungan lain jika memproduksi jenis produksi lain dengan menggunakan sumber daya produksi yang ada. Misalkan disini, Johny memutuskan untuk memproduksi sepatu dibanding menjalankan usaha restoran. Pada bagian ini Johny telah mengorbankan kesempatan untuk menjalankan usaha restoran.

Produsen yang mampu mempertimbangkan ini dengan baik akan memperoleh keuntungan yang besar. Ketika biaya peluang peluang, dengan mengorbankan hal yang senilai namun akan mendapat memenuhi biaya peluang peluangkan keuntungan yang besar diterapkan prinsip ekonomi sesungguhnya. "Usaha se-minimum mungkin untuk memperoleh keuntungan maksimum.

Definisi dari Biaya Peluang

Biaya peluang peluang atau biaya peluang kesempatan (Opportunity Cost) adalah biaya peluang yang dikeluarkan ketika biaya peluang peluang memilih suatu kegiatan. Biaya peluang peluang muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa kita lakukan.
Menurut Darsono mengungkapkan biaya peluang peluang (opportunity cost) adalah manfaat dari teori biaya peluang peluang dari teori biaya peluang peluang yang di korbankan pada saat memilih satu diantara beberapa alternative kesempatan untuk memperoleh benefit yang dikorbankan pada saat memilih satu diantara beberapa alternative kesempatan untuk memperoleh benefit laba atau keuntungan.

Ciri-Ciri Biaya Peluang

Perhitungan biaya peluang peluang tidak selalu berhubungan dengan uang. Bisa berupa waktu, kesenangan, keuntungan di masa depan dan lain-lain
  1. Memiliki banyak kemungkinan penggunaan
  2. Pengambilan keputusan biaya peluang peluang tergantung pada tujuan dan situasi individu
  3. Biasanya merupakan suatu kebutuhan akan biaya peluang peluang sekunder atau tertier

Contoh Biaya peluang Peluang

Seseorang memiliki uang Rp 10.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV. Jika ia memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton TV. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang Peluang.
Suatu perusahaan mempunyai sebuah sumber daya seperti gedung sebagai aset perusahaan tersebut. Pilihan yang ada yaitu perusahaan tersebut dapat memenuhi biaya peluang peluang menyewakan gedung tersebut atau kah menggunakan gedung tersebut sebagai sarana usaha. semisalnya sewa gedung tersebut di hargai dengan Rp 150.000.000,- pertahun maka perusahaan tersebut memperoleh keuntungan sesuai nilai sewa gedung tersebut namun kehilangan kesempatan atau peluang untuk menggunakan gedung tersebut sebagai sarana usaha perusahaan.
Rifki setelah lulus kuliah mendapat memenuhi biaya peluang peluangkan dua buah tawaran kerja, yaitu tawaran untuk bekerja sebagai staff akuntansi dari PT A dan tawaran sebagai Customer service di Bank ABC. Bila Rifki memutuskan bekerja sebagai staff akuntansi di PT A, maka Rifki kehilangan kesempatan bekerja sebagai customer service di Bank ABC. Berdasarkan ilustrasi ini maka biaya peluang peluang yang ditanggung Rifki adalah bekerja sebagai Customer Servis di Bank ABC, karena rifki kehilangan atau mengorbankan kesempatan bekerja sebagai CS di Bank ABC.
Syamsul berkeinginan membeli bakso dan mie ayam, namun uang yang dimiliki syamsul hanya cukup untuk membeli salah satu dari yang diinginkan yaitu membeli bakso saja atau membeli mie ayam saja. Akhirnya syamsul memutuskan untuk menggunakan uangnya untuk membeli Bakso sehingga syamsul kehilangan kesempatan untuk membeli mie ayam. Berdasarkan ilustrasi tersebut maka biaya peluang peluangnya adalah satu mangkuk mie ayam, karena syamsul kehilangan kesempatan untuk membeli mie ayam


Read More
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home